Thursday, October 27, 2016

TOKOH REFORMASI


1.      Informasi tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada masa era reformasi.
a.      Tokoh pada era reformasi.
-          Abdurrahman Wahid
-          Sri Sultan Hamengkubuwono X
-          Megawati Soekarno Putri
-          Amien Rais


b.      Hal-hal yang dilakukan tokoh tersebut.
1.      Abdurrahman Wahid
-          Gus Dur membentuk partai politik dan menyetujui pembentukan PKB dan menjadi Ketua Dewan Penasehat dengan Matori Abdul Djalil sebagai ketua partai.
-          Pada November 1998, dalam pertemuan di Ciganjur, Gus Dur, bersama dengan Megawati, Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X  menyatakan komitmen mereka untuk reformasi dan Pada 7 Februari 1999, PKB secara resmi menyatakan Gus Dur sebagai kandidat pemilihan presiden.

2.      Sri Sultan Hamengkubuwono X
-          Mengajak masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh rakyat Indonesia untuk bersama kami mendukung Gerakan Reformasi dan memperkuat kepemimpinan nasional yang sungguh-sungguh memihak rakyat.
-          Mengajak seluruh ABRI dalam persatuan yang kuat untuk melindungi rakyat dan Gerakan Reformasi sebagai wujud kemanunggalan ABRI dan Rakyat.
-          mengajak semua lapisan dan golongan masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Indonesia untuk menjaga kesatuan dan persatuan bangsa dan mencegah setiap tindakan anarkis yang melanggar moral Pancasila.
-          Menghimbau masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Indonesia untuk berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing untuk keselamatan Negara dan Bangsa.

3.      Megawati Soekarno Putri
-          Membentuk Kabinet Gotong-Royong (KGR) dibentuk pada tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir pada tahun 2004 seiring lengsernya Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu. Kabinet ini dinamakan KGR karena merupakan pemerintahan dari hasil banyak partai.
-           Mendirikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) KPK didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden Megawati. Pendirian KPK ini didasari karena Presiden Megawati melihat institusi Jaksa dan Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk menangkap koruptor dinilai tidak mampu, namun jaksa dan polri sulit dibubarkan sehingga dibentuklah KPK.



4.      Amien Rais
-           Amien membentuk Partai Amanat Nasional (PAN) pada 1998 dengan platform nasionalis terbuka
-          pernah menjabat sebagai Ketua MPR periode1999 - 2004.
-          Pada 2006 Amien turut mendukung evaluasi kontrak karya terhadap PT. Freeport Indonesia.

.

c.       Perubahan masyarakat di bidang sosial dan ekonomi
                  Tokoh-tokoh  reformasi yang pantas disebut sebagai sosok intelektual,  berjasa       membawa angin perubahan di Indonesia ini akhirnya mewarnai lembaran  jagat           perpolitikan di era reformasi dan benar-benar  membawa angin perubahan demokrasi yang berbeda dengan sebelumnya. Salah  satunya adalah pemilihan presiden  secara      langsung  lewat pemilihan suara oleh masyarakat Indonesia.
2.      Tokoh-tokoh Reformasi  muncul karena mereka gusar akan keadaan perekonomian Indonesia yang tak  kunjung membaik, malahan semakin terpuruk karena           dihantam badai krisis  moneter yang melanda Asia Tenggara. Disokong  oleh gelombang gerakan mahasiswa seIndonesia yang menuntut Soeharto turun dari kursi presiden, akhirnya memaksa  MPR mencabut mandat tugas presiden. Soeharto akhirnya  menandatangani surat pengunduran diri dari jabatan kepresidenan dan  diserahkan kepada BJ Habibie, yang waktu itu menjabat  wakil presiden.  Peristiwa itulah yang dengan seketika banyak  memunculkan tokoh-tokoh reformasi yang kontroversial.

3.      Dampak positif dan negative dari pemerintahan era reformasi
a.      Dampak Negatif
1.      Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
2.      Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat.
3.       Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di Aceh dan Papua.
4.      Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertamanya.
5.       Bertambahnya kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si miskin).
6.      Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa)
7.      Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan.
8.      Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang dibredel.
9.      Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program "Penembakan Misterius.
10.  Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden selanjutnya).
11.  Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur..
12.  Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.

b.      Dampak Positif
1.      Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000
2.       Sukses transmigrasi.
3.       Sukses KB.
4.      Sukses memerangi buta huruf.
5.      Sukses swasembada pangan.
6.      Pengangguran minimum.
7.      Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
8.      Sukses Gerakan Wajib Belajar.
9.      Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh.
10.  Sukses keamanan dalam negeri.
11.  Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia.
12.  Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.






Previous Post
Next Post

About Author

0 comments: