1.
Informasi tentang kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa era reformasi.
a. Tokoh pada era
reformasi.
-
Abdurrahman Wahid
-
Sri Sultan Hamengkubuwono X
-
Megawati Soekarno Putri
-
Amien Rais
b.
Hal-hal yang
dilakukan tokoh tersebut.
1.
Abdurrahman
Wahid
-
Gus
Dur membentuk partai politik dan menyetujui
pembentukan PKB dan menjadi Ketua Dewan Penasehat dengan Matori Abdul Djalil
sebagai ketua partai.
-
Pada November 1998, dalam pertemuan di Ciganjur, Gus Dur,
bersama dengan Megawati, Amien, dan Sultan Hamengkubuwono
X
menyatakan komitmen mereka untuk reformasi dan Pada 7 Februari 1999, PKB secara resmi menyatakan Gus Dur
sebagai kandidat pemilihan presiden.
2.
Sri Sultan Hamengkubuwono
X
-
Mengajak
masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh rakyat Indonesia untuk
bersama kami mendukung Gerakan Reformasi dan memperkuat kepemimpinan nasional
yang sungguh-sungguh memihak rakyat.
-
Mengajak seluruh ABRI dalam
persatuan yang kuat untuk melindungi rakyat dan Gerakan Reformasi sebagai wujud
kemanunggalan ABRI dan Rakyat.
-
mengajak semua lapisan dan golongan
masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta dan seluruh Indonesia untuk menjaga
kesatuan dan persatuan bangsa dan mencegah setiap tindakan anarkis yang
melanggar moral Pancasila.
-
Menghimbau masyarakat di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan seluruh Indonesia untuk berdoa menurut agama dan
kepercayaan masing-masing untuk keselamatan Negara dan Bangsa.
3.
Megawati Soekarno Putri
-
Membentuk Kabinet Gotong-Royong (KGR) dibentuk pada
tanggal 10 Agustus 2001 dan berakhir pada tahun 2004 seiring lengsernya
Presiden Megawati Soekarnoputri pada waktu itu. Kabinet ini dinamakan KGR
karena merupakan pemerintahan dari
hasil banyak partai.
-
Mendirikan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) KPK didirikan pada tahun 2003 oleh Presiden
Megawati. Pendirian KPK ini didasari karena Presiden Megawati melihat institusi
Jaksa dan Polri saat itu terlalu kotor, sehingga untuk menangkap koruptor
dinilai tidak mampu, namun jaksa dan polri sulit dibubarkan sehingga
dibentuklah KPK.
4.
Amien Rais
.
c.
Perubahan
masyarakat di bidang sosial dan ekonomi
Tokoh-tokoh reformasi
yang pantas disebut sebagai sosok intelektual, berjasa membawa angin perubahan di Indonesia ini
akhirnya mewarnai lembaran jagat perpolitikan
di era reformasi dan benar-benar membawa angin perubahan demokrasi yang berbeda dengan sebelumnya. Salah satunya
adalah pemilihan presiden secara langsung
lewat pemilihan suara oleh masyarakat Indonesia.
2.
Tokoh-tokoh Reformasi muncul karena
mereka gusar akan keadaan perekonomian Indonesia yang tak kunjung
membaik, malahan semakin terpuruk karena dihantam
badai krisis moneter yang melanda Asia Tenggara. Disokong oleh
gelombang gerakan mahasiswa seIndonesia yang menuntut Soeharto turun dari
kursi presiden, akhirnya memaksa MPR mencabut mandat tugas presiden.
Soeharto akhirnya menandatangani surat pengunduran diri dari jabatan
kepresidenan dan diserahkan kepada BJ Habibie, yang waktu itu
menjabat wakil presiden. Peristiwa itulah yang dengan seketika
banyak memunculkan tokoh-tokoh reformasi yang kontroversial.
3.
Dampak positif dan negative dari pemerintahan
era reformasi
a.
Dampak Negatif
1.
Semaraknya korupsi, kolusi, nepotisme
2.
Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya
kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena
kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat.
3.
Munculnya rasa
ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan, terutama di
Aceh dan Papua.
4.
Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran
yang memperoleh tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun
pertamanya.
5.
Bertambahnya
kesenjangan sosial (perbedaan pendapatan yang tidak merata bagi si kaya dan si
miskin).
6.
Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama
masyarakat Tionghoa)
7.
Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan.
8.
Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran
dan majalah yang dibredel.
9.
Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain
dengan program "Penembakan Misterius.
10.
Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke
pemerintah/presiden selanjutnya).
11.
Menurunnya kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit
penyakit Asal Bapak Senang, hal ini kesalahan paling fatal Orde Baru karena
tanpa birokrasi yang efektif negara pasti hancur..
12.
Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk
berpolitik sehingga kurang memperhatikan kesejahteraan anak buah.
b.
Dampak Positif
1. Perkembangan GDP per kapita Indonesia
yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari
AS$1.000
2. Sukses transmigrasi.
3. Sukses KB.
4. Sukses memerangi buta huruf.
5. Sukses swasembada pangan.
6. Pengangguran minimum.
7. Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan
Lima Tahun).
8. Sukses Gerakan Wajib Belajar.
9. Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh.
10. Sukses keamanan dalam negeri.
11. Investor asing mau menanamkan modal di
Indonesia.
12. Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme
dan cinta produk dalam negeri.
0 comments: